Stunting merupakan masalah gizi kronis yang ditandai dengan tinggi badan anak di bawah standar. Stunting dapat terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adalah kekurangan asupan gizi. Salah satu upaya pencegahan stunting adalah dengan memberikan makanan yang bergizi, termasuk pangan lokal. Pangan lokal merupakan bahan makanan yang berasal dari daerah setempat. Berdasarkan data Status Gizi Indonesia Tahun 2021, prevalensi stunting di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) sebesar 52,8%. Angka ini merupakan yang tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan berada di urutan kedua tertinggi di Indonesia. Jumlah penderita stunting di Kabupaten TTU tahun 2021 mencapai 31.000 orang. Angka ini setara dengan 25,3% dari total jumlah balita di Kabupaten TTU. Untuk mengatasi masalah Stunting ini Program Studi Kimia Universitas Timor mengadakan kegiatan sosialilasi dalam Upaya pencegahan Stunting berbasis pangan lokal. Pangan lokal umumnya memiliki kandungan gizi yang tinggi dan harganya terjangkau. Oleh karena itu, sosialisasi pangan lokal sebagai pencegahan stunting perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pangan lokal. Kegiatan Sosialisasi ini diadakan di Desa Oenenu pada tanggal Sabtu 11 Desember 2021 dan di Desa Sainoni pada Sabtu 18 Desember 2021. Kegiatan ini diikuti oleh Ketua Prodi Kimia, Bpk Sefrinus M.D Kolo, S.Si.,M.Si sekaligus sebagai dosen pengampuh Mata Kuliah Kimia Pangan dan Gizi dan juga mahasiswa/i Prodi Kimia Universitas Timor.
Masyarakat kurang mengetahui kandungan gizi pangan lokal. Akibatnya, masyarakat kurang menyadari pentingnya pangan lokal sebagai sumber gizi. Pangan lokal seringkali diolah dengan cara yang sederhana dan kurang menarik. Akibatnya, masyarakat kurang tertarik untuk mengonsumsi pangan lokal. Oleh karena itu, Prodi Kimia Universitas Timor hadir untuk mengenalkan kandungan gizi dari pangan lokal kepada Masyarakat dan bagaimana cara mengolah pangan lokal yang enak dikonsumsi. Produk pangan lokal yang dikenalkan oleh Program Studi Kmia kepada Masyarakat di desa Oenenu dan desa Sainoni yaitu Bubur Manis Sorgum, Puding Marungga, Bolu Marungga, Kolak Sorgum, Spageti marungga dan masih banyak olahan lainnya.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan manfaat pangan lokal kepada Masyarakat dan diharapkan dapat membantu pemerintah dalam upaya menekan dan mencegah Stunting Di Indonesia terkhususnya Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU)” ujar Sefrinus selaku Ketua Program Studi Kimia Universitas Timor.
Produk Olahan Sorgum dan Kelor
#CegahStunting
#IndonesiaCegahStunting
#StuntingTidakBolehDianggapRemeh
#StuntingBukanTakdir
#StuntingBisaDicegah
#PanganLokalUntukCegahStunting
#GiziSeimbangCegahStunting
#ProdiKimiaCegahStunting
#KimiaUnimor